Sabtu, 29 November 2014

E GOVERNMENT DAN PENINGKATAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT



E-government menawarkan beberapa unggulan utama ICT yang dapat mendorong terwujudnya good governance di negara-negara berkembang melalui 3 tahap perubahan mendasar (Suaedi:2010):
a. Automation              : yakni pergeseran dari pemrosesan informasi secara manual ke teknologi digital;
b. Informatisation        : yakni mempercepat proses pengolahan informasi, misalnya dalam pengambilan keputusan dan implementasi keputusan;
c. Transformation        : yakni penciptaan metode-metode pelayanan publik yang lebih cepat dan efisien.

Dari tahapan perubahan mendasar tersebut dapat membawa beberapa keuntungan bagi pembangunan dan pelayanan publik yang dilaksanakan pemerintah (Suaedi:2010):
a.       Efisiensi,yang artinya pemerintah mampu menyelenggarakan pelayanan dengan lebih murah, mampu menjangkau banyak lapisan masyarakat, dan mampu bekerja lebih cepat. Pemerintah dapat menghasilkan output yang sama dengan biaya yang lebih murah, pemerintah mampu menghasilkan sejumlah output dengan yang lebih besar dengan total biaya yang sama, serta pemerintah mampu menghasilkan output yang sama dengan biaya yang sama, namun waktu yang lebih cepat.
b.      Efektivitas, yang artinya pemerintah mampu bekerja lebih baik dan lebih inovatif. Pemerintah mampu menghasilkan sejumlah output yang sama, dengan biaya dan waktu yang relatif sama, namun dengan standar kualitas layanan yang lebih baik, serta mampu menangkap aspirasi masyarakat yang dilayaninya dengan memberikan pilihan alternatif sesuai dengan kondisi dan kemampuan masyarakat tersebut.

SISTEM INFORMASI

Pengelolaan informasi berdasarkan alur kerja/proses bisnis yang sesuai dengan azas efisiensi dan efektivitas dalam rangka mencapai tujuan organisasi meluncurkan website. Pembuatan website dari berbagai lembaga pemerintahan tersebut dalam rangka mendukung penyelenggaraan e-government.
Strategi E-government menjadi elemen yang sangat penting dalam memodernisasi sektor publik, melalui identifikasi dan membangun struktur organisasi, cara berinteraksi dengan warga negara dan bisnis, serta mengurangi biaya dan lapisan proses organisasi bisnis. E-government menyediakan berbagai macam informasi kepada warga negara dan bisnis melalui internet. Namun peran e-government tidak hanya untuk menyediakan informasi dan pelayanan saja, yang mana dapat dilakukan oleh lembaga komersial (Zakareya: 2005).
Di dalam konsep e-Government, dikenal pula 3 jenis klasifikasi, plus satu tambahan klasifikasi berdasarkan realitas kehidupan modern (Suaedi: 2010), di antaranya adalah:
1)      Government to Citizens (G-to-C). Tipe G-to-C merupakan aplikasi e-government yang paling umum, di mana pemerintah membangun dan menerapkan berbagai portofolio teknologi informasi dengan tujuan utama memperbaiki interaksi dengan masyarakat;
2)      Government to Business (G-to-B). Tipe G-to-B merupakan aplikasi e-government yang digunakan untuk memperlancar perusahaan swasta dalam menjalankan roda perusahaannya serta menciptakan relasi dengan pemerintah secara baik dan efektif;
3)      Government to Governments (G-to-G),Merupakan aplikasi e-government yang digunakan antar pemerintah untuk memperlancar kerjasama dalam melakukan hal-hal yang berkaitan dengan administrasi perdagangan, proses-proses politik, maupun mekanisme hubungan sosial dan budaya;
4)      Government to Employees (G-to-E). Merupakan aplikasi e-government yang digunakan untuk meningkatkan kinerja dan kesejahteraan pegawai negeri yang bekerja di sejumlah institusi pemerintahan sebagai pelayan masyarakat.

Dasar-dasar pengaplikasian e-government dalam pelayanan publik yang dapat ditinjau dari beberapa hal, antara lain (Purnomojati: 2007):
1) Fungsi, yaitu sebagai media penyampaian informasi dan pelayanan publik.
2) Orientasi, yaitu sebagai media untuk peningkatan PAD, peningkatan kepuasan customer, Pengintegrasian basis data internal, dan pertumbuhan.
3) Tahapan Komunikasi, yaitu seberapa jauh tahapan yang telah dilakukan oleh pemerintah dalam melaksanakan e-government. Tahapan tersebut terbagi atas:
a) Informasi atau Komunikasi Satu Arah, yaitu penyampaian informasi melalui portal pemerintah;
b) Interaksi atau Komunikasi Dua Arah, yaitu tersedianya media komunikasi melalui portal pemerintah secara online;
c) Transaksi, yaitu terjadinya hubungan bisnis melalui portal pemerintah, misalnya pembayaran online, penandatanganan perjanjian bisnis online.
d) Transformasi atau interoperability, yaitu terjadinya perubahan atau driver change terjadinya integrasi pada level proses, data dan teknologi.

Penerapan E-government

Awal motivasi Pemerintah Daerah dalam menerapkan e-government di Semarang telah dimulai sejak 1993. Pada saat itu, dilakukan program pengenalan komputerisasi, yang bertujuan supaya terjadi peralihan teknologi dari infrastruktur yang ada di dalam institusi pemerintahan daerah pada waktu itu. Sebagai akibat dari perkembangan teknologi informasi yang terus berkembang pesat di lingkungan masyarakat lokal maupun dunia, pemerintah baik di tingkat pusat maupun daerah harus menyesuaikan diri. Karena dengan berkembangnya teknologi ini tentu dapat memberikan kontribusi terhadap kinerja aparatur pemerintah.
Berkembangnya komputer sebagai media ketik dan cetak yang efektif dan efisien, perlahan tapi pasti telah menggeser fungsi mesin tik yang telah digunakan selama beberapa decade sejak Indonesia merdeka. Pengenalan kepada teknologi komputer dilakukan, pelatihan aparatur daerah dilaksanakan guna secara bertahap dapat menguasai teknologi baru ini, komputer mulai disediakan di setiap meja, alat cetak (printer) mulai ada di masing-masing bagian instansi pemerintah.
Mulai 2001, website resmi Pemerintahan Kota Semarang telah dibuka (online) dan dapat diakses oleh siapapun yang terhubung ke internet. Website tersebut merupakan usaha awal Pemerintah Kota Semarang dalam melakukan digitalisasi pelayanan masyarakat sebagai tindak lanjut Inpres No.6 Tahun 2001 dalam penggunaan teknologi telematika untuk mendukung good governance, serta sebagai usaha peningkatan pelayanan publik.
Website sebagai salah satu bentuk aplikasi e-government dipilih karena pembuatannya lebih murah dan mudah dibanding bentuk aplikasi lain. Serta jaringan internet yang luas sangat cocok untuk proses penginformasian kepada masyarakat, tertama yang telah terhubung dengan koneksi internet sehari-harinya. Dengan adanya sarana baru dalam pelayanan informasi ini, Pemkot mengadakan sosialisasi kepada masyarakat bersamaan dengan program Indonesia Goes Open Source (IGOS) dari Pemerintah Pusat. Untuk memelihara website ini, Pemerintah Kota Semarang kemudian membentuk Bagian Pengolahan Data Elektronik

Fungsi
Dari perspektif ini, dikaji bagaimana pemanfaatan website resmi sebagai media penyampaian informasi dan pelayanan publik sejalan dengan usaha pencapaian visi dan misi Pemerintah Kota Semarang. Sebagaimana tertuang dalam misi Pemkot Semarang yaitu; “Mewujudkan Pemerintahan Daerah yang efektif dan efisien, meningkatkan kualitas pelayanan publik, serta menjunjung tinggi supremasi hukum” Bagian PDE, selaku pendukung kegiatan teknis e-government di Pemkot Semarang dan BPPT, selaku pelaksana kegiatan pelayanan yang berhadapan langsung dengan masyarakat bisnis, memiliki visi dan misi guna mendukung Pemerintah Kota Semarang menjalankan misi tersebut untuk mencapai visi Kota Semarang kedepannya yaitu: “Terwujudnya Semarang Kota Perdagangan dan Jasa, yang Berbudaya Menuju Masyarakat Sejahtera”.
Dalam artikel yang ditemukan penulis di situs Pemkot Semarang mengenai pemaknaan visi Pemkot Semarang, bahwa visi tersebut mengandung pengertian bahwa lima tahun kedepan Kota Semarang diharapkan menjadi Kota Perdagangan dan Jasa yang dapat melayani seluruh aktivitas masyarakat kota dan daerah hinterland-nya, yang memiliki derajat kualitas budaya masyarakat yang tinggi baik dari segi keimanan dan ketaqwaan, keunggulan dan berdaya saing tinggi, berperadaban tinggi, profesional serta berwawasan ke depan dengan tetap menjamin keberlanjutan pengelolaan sumberdaya manusia dan kearifan lokalnya secara bertanggungjawab yang mendasarkan pada aspek perdagangan dan jasa sebagai tulang punggung pembangunan dalam pencapaian kesejahteraan masyarakat.
Oleh karena itu pengembangan website oleh Bagian PDE memiliki keterkaitan dengan visi dan misi Pemkot Semarang maupun Bagian PDE sendiri. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, visi Bagian PDE adalah: “Terwujudnya pemerintahan elektronis Kota Semarang” dan salah satu misinya adalah: “Membantu Walikota dalam meningkatkan pelayanan secara elektronis kepada masyarakat”. Sudah tentu, pengembangan website merupakan salah satu upaya mewujudkannya.

Tahapan Komunikasi
Tahapan komunikasi melalui website ini masih pada tahap kedua, yakni tahap interaksi, sedangkan dua tahapan selanjutnya masih dalam proses perencanaan. Dalam tahapan ini pun sebagian besar masih berupa tahapan awal, berupa penyampaian berita teranyar terkait kegiatan yang dilakukan Pemerintah Kota Semarang dan informasi seputar Kota Semarang serta beberapa informasi mengenai Pemerintahan Kota Semarang. Berkaitan dengan poin sebelumnya, portal BPPT dalam pelayanannya yang masih mengharuskan konsumen datang, membuat aplikasi perijinan yang disajikan pada portal tersebut masih menduduki tahapan pertama yaitu informasi. Tahapan interaksi pada portal ini ada melalui forum chat online yang tersedia segera setelah petugas yang berwenang aktif/online pada jam kerja. Serta adanya aplikasi feedback berupa evaluasi pelayanan yang dapat diisi oleh pengunjung secara online.

Information Processing/Back Office
Pada back office, tim khusus untuk pemeliharaan website dibentuk oleh Bagian PDE guna proses informasi dan updating datanya. Arus informasi yang datang untuk memperkaya data yang dibutuhkan dalam memelihara website untuk tetap hidup dengan informasi up-to-date didapatkan sebagian secara online dengan jaringan intranet dan sebagian lain secara offline. Secara online melalui jaringan intranet antar SKPD karena data tersebut merupakan data digital, sedangkan data manual masih harus secara offline untuk pengumpulannya. Dalam perawatan website dan unsur-unsur pendukungnya, masalah keamanan juga menjadi hal yang penting untuk dijaga. Menilik kejadian di tahun 2012 dimana terjadi serangan virus dan peretas yang melumpuhkan website serta mengakibatkan data loss, masalah keamanan sudah menjadi prioritas tersendiri bagi Bagian PDE pada umumnya dan tim pengelola situs pada khususnya.

Portal/Front Office
Secara garis besar, penampilan website Kota Semarang sebagai front office pelayanan informasi sudah tergolong baik. Telah terdapat kemudahan akses dan juga antarmuka yang mudah dipahami. Sebagai solusi yang mudah dan murah, website dapat menjadi garis terdepan pelayanan publik oleh Otoritas Kota Semarang.

Aksesibilitas/Integrasi Jaringan
Aspek-aspek dalam aksesibilitas jaringan dalam pemeliharaan website Kota Semarang ada dua, yaitu internal dan eksternal. Berikut adalah adalah penjabaran proses dari masing-masing aspek yang dilaksanakan oleh Bagian PDE Kota Semarang:
a)      Internal:
jaringan informasi terbangun dengan intranet (fiber optic dan LAN) banyak SKPD telah terhubung dengan di jaringan intranet yang kemudian ditampung di server Pemkot Semarang yang dikelola oleh Bagian PDE.
b)      Eksternal:
jaringan informasi yang telah terkumpul secara internal tersebut, kemudian diupdate ke dalam situs website Kota Semarang yang dapat diakses oleh seluruh kalangan masyarakat.



Kesimpulan

Dalam perspektif fungsi implementasi e-government dalam pengembangan website resmi Kota Semarang telah sesuai dengan visi dan misi yang disusun, baik visi dan misi Pemerintah Kota Semarang maupun Bagian PDE Setda Kota Semarang. Pada sisi orientasi, peningkatan pelayanan kepada publik dapat ditingkatkan dengan adanya website resmi ini. Tahapan komunikasi melalui website ini masih pada tahap kedua, yakni tahap interaksi, dengan sebagian besardengan sebagian besar masih dalam tahapan yang pertama. Pada back office, Bagian PDE membentuk tim khusus untuk pemeliharaan website. Arus informasi yang datang didapatkan sebagian secara online dengan jaringan intranet (data digital) dan sebagian lain secara offline (data manual). Sedangkan di front office, penampilan website Kota Semarang sebagai wajah depan pelayanan informasi sudah tergolong baik dengan adanya kemudahan akses dan tampilan serta bahasa yang dipahami. Aksesibilitas jaringan diterapkan dengan aspek internal dan eksternal dengan cukup baik. Penerapan e-government di lingkup Pemerintahan Kota Semarang baru berkembang menjadi sebuah pusat informasi, sedangkan berbagai interaksi yang disediakan secara online kepada publik masih sangat terbatas. Namun begitu situs resmi Kota Semarang telah memainkan perannya dengan cukup baik dalam upaya pemerintah meningkatkan pelayanan informasi kepada publik. Terlepas dari segala hambatan yang ada, website yang ada saat ini sebagai sarana pelayanan masih dalam tahap awal e-government menuju prinsip-prinsip good governance.

Referensi :
http://download.portalgaruda.org/article.php?article=121416&val=4924&title=






Tidak ada komentar: